Barongsai adalah salah satu seni pertunjukan tradisional Tionghoa yang melibatkan tarian dengan menggunakan kostum berbentuk singa. Barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang penari, di mana satu orang berada di bagian kepala dan satu lagi di bagian ekor, sehingga mereka bersama-sama menggerakkan kostum tersebut untuk meniru gerakan seekor singa.
Sejarah Barongsai
Asal usulnya didasarkan pada mitos, cerita rakyat, dan kebutuhan budaya untuk merayakan serta mengusir roh jahat pada Dinasti Han (206 SM–220 M) sebagai bentuk tradisi dan budaya Tionghoa kuno.
Di lansir dari Wikipedia tentang Barongsai ini populer berkat seorang panglima perang yang Bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa berhasil mengalahkan pasukan raja Fan dari negeri Lin Yi.
Berkat startegi tersebut tarian Barongsai menjadi popular dan melegenda hingga sekarang.
Berbagai cerita tentang Barongsai ini yakni, makhluk mitologi bernama Nian sering menyerang desa-desa, terutama pada malam Tahun Baru. Nian takut dengan suara bising, warna merah, dan gerakan besar.
Untuk melindungi diri, penduduk menciptakan kostum berbentuk singa, yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Mereka menari dengan kostum tersebut sambil menyalakan petasan untuk menakuti Nian (Makhluk Jahat).
Seiring waktu, Barongsai berkembang dengan variasi regional. Misalnya, di Cina Utara, gerakan Barongsai lebih akrobatik, sedangkan di Cina Selatan, ekspresi wajah singa lebih ditekankan.
Melalui migrasi orang Tionghoa, terutama pada abad ke-19 dan ke-20, Barongsai menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya. Kini, Barongsai telah menjadi warisan budaya dunia yang dihormati.
Di Indonesia, Barongsai telah menjadi bagian dari budaya lokal, terutama di komunitas Tionghoa. Pertunjukan ini mendapat perhatian luas, terutama sejak diakuinya kembali oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000-an setelah sempat dilarang selama Orde Baru. Kini, Barongsai menjadi salah satu ikon keberagaman budaya Indonesia.
Bermain Barongsai membutuhkan keterampilan, kerja sama tim, dan latihan intensif. Dalam pertunjukan Barongsai, dua orang penari bekerja sama untuk menghidupkan kostum berbentuk singa. Berikut adalah langkah-langkah dan cara bermain Barongsai:
Cara Bermain Barongsai
Kostum Barongsai
- Kostum terdiri dari kepala Barongsai (berat dan besar, biasanya dipegang oleh penari depan) dan tubuh yang terbuat dari kain berwarna-warni.
- Sepatu khusus atau tanpa alas kaki digunakan untuk mempermudah gerakan.
Tim Musik
- Dibutuhkan pemain tambur, gong, dan simbal untuk mengiringi tarian.
- Irama musik disesuaikan dengan gerakan Barongsai.
Penari Depan
- Bertugas menggerakkan kepala Barongsai, termasuk mata, mulut, dan telinga.
- Membutuhkan kekuatan fisik untuk mengangkat kepala dan kelincahan untuk mengekspresikan emosi singa.
Penari Belakang
- Bertugas menggerakkan tubuh dan ekor Barongsai.
- Harus sinkron dengan penari depan untuk menciptakan gerakan yang harmonis.
Koordinasi dan Sinkronisasi
Penari depan dan belakang harus bergerak seirama, mengikuti alur musik dan instruksi yang telah dilatih.
Gerakan Kepala
Kepala Barongsai harus tampak hidup, dengan gerakan seperti mengangguk, menggeleng, membuka mulut, atau mengedipkan mata.
Gerakan Tubuh
Gerakan meliputi melompat, berjongkok, dan berputar. Terkadang, gerakan akrobatik seperti melompat ke atas meja atau tiang juga dilakukan.
Ekspresi Singa
Penari harus membuat Barongsai tampak ekspresif dan berkarakter, seperti menampilkan kegembiraan, rasa ingin tahu, atau keberanian.
Tips dan Trik Bermain Barongsai
Latihan Fisik
Penari membutuhkan kekuatan, stamina, dan fleksibilitas untuk membawa kostum berat dan melakukan gerakan dinamis.
Komunikasi Tim
Penari depan dan belakang harus saling memahami gerakan dan ritme.
Irama Musik
Musik adalah panduan utama. Penari harus mendengarkan dengan baik untuk menyesuaikan gerakan.
Kreativitas
Tarian Barongsai sering memerlukan improvisasi agar terlihat menarik.
Jangan lupa selalu mengikuti artikel seputar carabermain.vip